PAPUA, Berita HUKUM - Meski sempat dihadang oleh kelompok bersenjata, evakuasi terhadap 8 (delapan) prajurit prajurit TNI yang gugur dalam serangan brutal oleh kelompok bersenjata di Puncak Jaya, Papua, Kamis (21/2), akan terus dilanjutkan.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang dicegat wartawan sebelum mengikuti sidang kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/2), mengemukakan evakuasi akan dilakukan hari ini melalui jalan darat melalui Tiginambut ke Puncak Jaya untuk kemudian diterbangkan menggunakan helikopter ke Jayapura untuk disemayankan, serta kemudian di kirim ke daerah masing-masing sesuai dengan perkembangan terakhir.
Sementara, Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman mengakui upaya evakuasi terhadap 7 (tujuh) prajurit TNI yang gugur di wilayah Sinak ditembaki oleh kelompok saparatis sehingga pesawat helikopter terbang ke tempat yang aman.
“Siang ini tidak bisa dilakukan evakuasi untuk mengambil jenazah anggota TNI karena terkendala faktor cuaca. Namun akan segera dilakukan pengambilan jenazah setelah cuaca memungkinkan,” tegas Marciano.
Menurut Marciano, apapun kondisinya jenazah ketujuh anggota TNI AD dr Batalion 753 yang gugur dalam menjalankan tugas di kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kab. Puncak harus diambil, dan akan dilakukan penghormatan layaknya prajurit TNI yang gugur di medan tugas.
Unsur Sparatis
Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman menuding kelompok saparatis bersenjata, PPM dan OPM berada di belakang peristiwa penembakan brutal terhadap 8 (delapan) anggota TNI di Puncak Jaya itu. Sementara Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan bahwa pengejaran terhadap pelaku akan terus dilakukan.
“Pengejaran akan tetap dilakukan tetapi hari ini belum mendapatkan hasil,” kata Agus Suhartono.
Menurut Panglima TNI, TNI akan melakukan evaluasi dan kerjasama dengan pihak kepolisian dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Papua. Namun sejauh ini diakui Agus, TNI belum mengetahui berapa jumlah orang yang menyerang. “Kita belum tahu, kalau kita tahu sudah kita tangkap” paparnya.
Panglima TNI juga menjelaskan, selain ada 8 prajurit TNI yang gugur, dalam peristiwa penembakan brutal itu juga terdapat 4 (empat) korban tewas dari pihak sipil.
Mengenai kemungkinan penambahan pasukan di Papua, Panglima TNI mengungkapkan, untuk pos-pos yang kemaren diserang akan ditambah kekuatan dari kewilayahan untuk meningkatkan semangat para prajurit TNI yang bertugas disana. Selain untuk meningkatkan kepercayaan mereka.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 8 prajurit TNI gugur dalam serangan brutal oleh kelompok bersenjata. Seorang prajurit, Pratu Wahyu Bowo (anggota Satgas), gugur di Pos Satgas TNI di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Sementara 7 (tujuh) prajurit TNI lainnya gugur dalam penghadangan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata di kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kab. Puncak. Ketujuh prajurit itu adalah Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa.(wid/es/skb/bhc/rby) |